Bartolomeus berarti ‘Anak Tolmai’.
Ada semacam keragu–raguan tentang nama rasul ini; apakah itu nama
sesungguhnya dari rasul Bartolomeus, ataukah sekedar dipakai sebagai
nama tambahan untuk menunjukkan bahwa dia adalah anak Tolmai. Rasul
Yohanes dalam Injilnya tidak mengatakan apa–apa tentang rasul yang
disebut Bartolomeus itu. Yohanes hanya menulis tentang seseorang yang
dinamakan Natanael, sahabat karib Filipus yang kemudian mengikuti Yesus
(Yoh 1: 45–51). Atas dasar ini, banyak sejarahwan dan ahli Kitab Suci
menyimpulkan bahwa kedua nama itu, Bartolomeus dan Natanael, menunjuk
pada orang yang sama. Kemungkinan Bartolomeus pun adalah sahabat karib
Yohanes.
Dalam perjanjian
baru, nama Bartolomeus ditemukan pada ketiga Injil Sinoptik: Matius
10:3, Markus 3:18 dan Lukas 6:14, dan didalam Kisah Para Rasul 1:13. Ia
bukanlah seorang nelayan seperti empat rasul lainnya: Andreas,
Yohanes, Simon dan Filipus, yang berasal dari Betsaida dan dikenal
sebagai nelayan tasik Genesareth. Ia seorang petani, karena berasal
dari Kana, sebuah kampung yang cukup jauh dari tasik Genesareth.
Lagipula nama ayahnya ‘Tolmai’ berarti ‘petani’. Dua alasan itu
diperkuat lagi oleh peristiwa pertemuannya dengan Filipus di kebunnya
dibawah pohon ara (Yoh 1:45–51).
Yohanes dalam
injilnya menggambarkan Bartolomeus sebagai seorang yang jujur dan
tulus, bahkan oleh Yesus dia disebut ‘Orang Israel sejati’, yang
kemudian menjadi murid setiawan Yesus. Pada peristiwa penampakan Yesus
kepada 7 orang rasulNya di tepi danau Tiberias, Natanael juga hadir
menyaksikan peristiwa itu. Pada hari Pentekosta, oleh kekuatan Roh
Kudus, Bartolomeus menjadi salah satu pendekar Gereja yang mewartakan
Injil ke berbagai tempat.
Eusebius, sejarahwan
Gereja dari Kaesarea (260–340), dalam bukunya ‘Historia
Ecclesiastica’, menceritakan bahwa Bartolomeus menjadi pewarta Injil
Kristus dibelahan dunia timur. Santo Hieronimus (340–420), pelanjut
karya Eusebius, mengisahkan bahwa Pantaenus Aleksandria, ketika
mewartakan Injil di India pada awal abad ketiga, menemukan bukti–bukti
kuat tentang karya misioner rasul Bartolomeu. Kepada Pantaenus,
orang–orang India menunjukkan satu salinan Injil Mateus yang ditulis
dalam bahasa Ibrani untuk membuktikan bahwa mereka (orang–orang India)
telah diajar oleh Bartolomeus kira–kira satu setengah abad yang lalu.
Hieronimus selanjutnya menjelaskan bahwa Pantaenus kemudian membawa
salinan Injil Mateus itu ke Aleksandria.
Catatan–catatan
Gereja lainnya tentang periode ini berbicara tentang Bartolomeus yang
mewartakan Injil di Hierapolis, Asia Kecil. Di sana Bartolomeus
berkarya bersama–sama dengan Filipus. Sepeninggal Filipus dan
pembebasannya dari penjara, Bartolomeus mewartakan Injil di provinsi
Likaonia, Asia Kecil.
Bangsa Armenia pun
menyebut Bartolomeus sebagai rasul mereka. Mereka mengatakan bahwa
Bartolomeus–lah orang yang pertama yang menobatkan mereka hingga mati
sebagai martir Kristus di Albanopolis, tepi Laut Kaspia, pada masa
pemerintahan Astyages, Raja Armenia. Selain berkarya diantara
orang–orang Armenia, Bartolomeus juga berkarya di Mesopotamia, Mosul
(Kurdi, Irak), Babilonia, Kaldea, Arab dan Persia.
sumber : www.imankatolik.or.id
0 komentar:
Posting Komentar